Waspada, Kebiasaan Ini Mampu Cerminkan Keburukan Diri

Adanya kesombongan dalam hati sering kali menjadi sikap yang tidak disadari oleh diri kita. Hal ini memungkinkan timbulnya sikap yang merasa jauh lebih baik dari orang lain. Tidak jarang, keadaan ini akhirnya memudahkan kita untuk berlaku semena-mena dalam memotong pembicaraan orang lain demi untuk menyampaikan pendapat pribadi yang bahkan belum tentu bisa diterima.

Ketahuilah, hal tersebut sejatinya bukan bagian dari sikap yang dianjurkan. Bahkan, memotong pembicaraan orang lain adalah salah satu cara paling mudan yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan keburukan atau kondisi betapa tercelanya diri kita. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam pernah bersabda,

Jika engkau mengatakan ‘diamlah’ kepada orang-orang ketika mereka sedang berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri.” (HR. Ahmad)

Hadist di atas menjelaskan tentang keburukan dari kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. Rasulullah kepada umatnya menyampaikan bahwa hal tersebut adalah bagian dari sikap tercela yang ada dalam diri kita. Bagaimana tidak? Umat Islam dianjurkan untuk lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. Bicara yang bahkan dilakukan dengan gaya yang tidak pantas hanya akan menimbulkan perselisihan saja.

Gaya komunikasi yang senang memotong pembicaraan orang lain bukanlah bagian dari adab yang dianjurkan. Kaum Muslimin diimbau untuk dapat meninggalkan percakapan yang mampu memicu perdebatan. Hal ini tentu saja mampu membawa dampak buruk bagi hubungan sesama. Bahkan, sikap ini dianggap oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam sebagai sikap yang mencerminkan keburukan sendiri.

Maka dari itu, memotong pembicaraan orang lain hendaknya tidak menjadi kebiasaan yang kita lakukan. Guna menjaga hubungan dengan sesama, terapkanlah cara berkomunikasi yang tepat. Hargai mereka yang tengah berpendapat dengan sebisa mungkin menjadi pendengar yang baik. Jika kita diijinkan untuk melakukan hal serupa, maka ambillah kesempatan tersebut dengan selalu mengutamakan kebaikan bersama bukan untuk menunjukkan kesombongan belaka.