Dampingi Kondisi Psikis Warga Cianjur Pasca Gempa, Kemenag Segera Kirim Tim Trauma Healing

Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu. Hal ini tentu saja menjadi kabar yang cukup mengagetkan tak hanya bagi warga setempat tapi juga masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Guncangan akibat gempa sendiri begitu kuat dan terasa hingga ke Ibukota Jakarta. Serentak, masyarakat berseliweran ke luar rumah dan ruangan sebagai upaya untuk menyelamatkan diri dari dampak yang mungkin terjadi.

Hingga saat ini, korban gempa Cianjur tercatat mencapai 271 orang. Kenyataan tersebut tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang kehilangan dan juga masyarakat sekitar. Perasaan sedih bercampur aduk dengan segala ketakutan akan terjadinya gempa susulan. Maka dari itu, demi memulihkan kondisi psikis warga Cianjur, Kementerian Agama (Kemenag) berupaya untuk dapat mengirimkan bantuan berupa tim trauma healing.

Tepat sekali, melansir republika.co.id selain terus mendistribusikan bantuan darurat, Kemenag saat ini juga diketahui tengah memberikan pembekalan pada tim trauma healing dari puluhan Penyuluh Agama Islam dan Penghulu Kabupaten Cianjur sejak Rabu (23/11/2022) kemarin. Agus Suryo Suripto selaku Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam menyatakan bahwa sejatinya hal ini memang bukan pekerjaan yang mudah dilakukan.

Bukan tanpa alasan, pasalnya para penyuluh dan penghulu pun juga merupakan bagian dari masyarakat Cianjur yang termasuk dalam penyintas gempa. Perasaan serupa tentu saja juga masih menghantui hati dan pikiran mereka. Namun, Suryo memastikan bahwa hal ini adalah pekerjaan yang mulia. Pelibatan Penyuluh Agama Islam dan Penghulu pun dianggap merupakan langkah yang tepat. Pasalnya keduanya dianggap sebagai sosok yang dekat dan mengenal masyarakat.

Maka dari itu, Kemenag beranggapan bahwa mengirim Penyuluh Agama Islam dan Penghulu sebagai tim trauma healing adalah keputusan yang benar. Atas rencana ini, Suryo berharap bahwa kesedihan serta trauma yang dialami oleh masyarakat Cianjur dapat mulai teratasi dan terobati secara perlahan. Jika berjalan sesuai rencana, pemberangkatan tim serta pendampinhan trauma healing pun akan mulai dilaksanakan pada Senin (28/11/2022) mendatang.