Memeroleh kesuksesan di dunia sudah tentu menjadi keinginan setiap manusia. Karir yang cemerlang, penghormatan yang tinggi, hingga kekuasaan yang merajalela adalah beberapa jenis dari tanda nikmat dunia. Tidak jarang hal tersebut juga memungkinkan kita menerima kesenangan berupa harta yang melimpah ruah dan jabatan yang tak ada habisnya. Namun, sadarkah kita bahwa hal tersebut nyatanya merupakan tanda bahwa kita telah diperbudak oleh dunia?
Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Hûd/11:15-16]
Ayat di atas menjelaskan tentang peringatan Allah terhadap hamba – Nya yang telah diperbudak dunia. Ada beberapa tanda yang sejatinya membuat kita waspada. Sayangnya, kita justru terlena begitu saja. Tanda tersebut adalah kesuksesan dari setiap usaha yang kita lakukan untuk bertahan hidup di dunia. Bahkan, Allah Azza wa Jalla pun melengkapi hal tersebut dengan kelebihan harta tanpa ada sedikit pun kerugian yang kita alami.
Sayangnya, hal ini sering kali tidak kita imbangi dengan langkah – langkah baik guna memeroleh bekal amal di akhirat kelak. Kesuksesan yang Allah karuniakan tidak membuat kita sadar betapa besarnya nikmat tersebut. Kekayaan berupa harta justru membuat kita lupa untuk bersyukur. Pada kenyataannya, semua hal tersebut hanyalah titipan dari Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat memanfaatkannya dalam kebaikan.