Berjihad, terkini mungkin dapat dilakukan dengan beragam cara yang bertujuan hanya untuk mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, mengingat bahwa masih banyak pemberontak yang tak menginginkan agama Islam, jihad dengan cara berperang bukan tidak mungkin dilakukan meski masa modernisasi telah kita rasakan. Jika kemungkinan buruk tersebut berpeluang terjadi, ingatlah bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memanjatkan doa pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang.” (HR. Abu Daud)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu waktu yang dianggap mustajab untuk berdoa. Selain saat adzan dikumandangkan, doa juga tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hamba-Nya tengah berjihad dan berperang untuk mempertahankan agama Islam. Di saat ini, doa yang diutarakan umat Muslim untuk mendapatkan keberhasilan pasti didengar dan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, apa pun keadaannya kita harus siap untuk terus berjihad di jalan Allah.
Meski tidak ikut serta dalam perang, seorang Muslim juga masih dapat melakukannya dengan harta dan doa tulus yang diutarakan untuk sesama umat Muslim. Ya, doa yang kita panjatkan demi memohon kemenangan juga pasti diaminkan oleh para malaikatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, hendaknya kita tetap bersatu dan mempererat hubungan antar sesama umat Muslim. Hal tersebut tentu mampu menambah kekuatan kita untuk bersama – sama membela agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.