Sujud Sahwi juga wajib dilakukan apa bila terdapat kurangnya rakaat atau pun rukun sholat. Secara umum, sesuai anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tata cara melakukan Sujud Sahwi dalam kondisi ini dilakukan sebelum salam. Namun, seseorang tentu harus terlebih dahulu menyempurnakan rakaat atau rukun sholatnya jika ia telah menyadari adanya kekurangan tersebut. Sebaliknya, apa bila seseorang tidak sadar akan ketidaksempurnaan pada sholatnya maka ia diperbolehkan melanjutkan sholat hingga akhir dan menyempurnakannya dengan Sujud Sahwi sebelum salam.
Abdullah bin Buhainah Radhiyallahu a’nhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat zhuhur bersama para sahabat, kemudian beliau langsung berdiri pada rakaat kedua yang pertama dan beliau tidak duduk (yakni tasyahud awal), maka orang-orang pun juga ikut berdiri bersama beliau hingga shalat usai. Kemudian semua orang menunggu-nunggu beliau salam, tetapi beliau bertakbir lagi padahal beliau sedang duduk, kemudian beliau bersujud dua kali sebelum salam, kemudian setelah itu baru beliau salam”. (HR. Al – Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang kekhilafan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat melaksanakan sholat berjamaah bersama para sahabat. Diketahui bahwa Rasulullah lupa untuk melakukan duduk tasyahud awal di rakaat kedua. Namun nampaknya beliau baru menyadari setelah sholat telah mencapai akhir. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak diwajibkan untuk menyempurnakan tasyahud awal yang tertinggal melainkan langsung melakukan Sujud Sahwi tepat sebelum salam dilakukan. Begitulah kira – kira tata cara melakukan Sujud Sahwi dalam kondisi terdapatnya pengurangan rakaat atau rukun sholat.