Kisah Rasul Ulul Azmi: Nabi Ibrahim A.S dan Ketahanannya Terhadap Api

Upaya penyebaran agama Allah Subhanahu wa Ta’ala tak hanya sampai pada pengorbanan Nabi Nuh A.S saja. Nyatanya, masih ada 4 utusan Allah lagi yang dikaruniai kesabaran di atas rata – rata. Nabi Ibrahim A.S menjadi salah satu Rasul Ulul Azmi yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjalani kehidupan penuh cobaan dalam upaya penyebaran agama Islam. Serupa tapi tak sama dengan kisah Nabi Nuh A.S, Ibrahim muda harus mendapat tentangan dari Azar, sang ayah yang merupakan penyembah berhala. Tak hanya itu, bahkan Azar sendiri adalah pengrajin patung berhala.

Dalam perjalanan menjadi Rasul, Nabi Ibrahim A.S diutus Allah untuk berdakwah di daerah Irak. Daerah tersebut terkenal dengan kepemimpinan rajanya yang sewenang – wenang yang juga merupakan penyembah berhala. Tepat sekali, Raja Namrud menjadi salah satu cobaan yang harus dihadapi oleh Nabi Ibrahim A.S dalam berdakwah. Suatu ketika, saat Raja Namrud harus menghadiri upacara, Nabi Ibrahim A.S dengan keberaniannya menghancurkan tumpukan berhala. Mengetahui kabar tersebut, Raja Namrud marah besar dan memerintahkan suruhannya untuk menangkap dan menghukum Nabi Ibrahim A.S.

Tak tanggung – tanggung, hukuman yang akan diterima oleh Nabi Ibrahim A.S saat itu adalah dibakar dalam keadaan hidup. Namun, atas kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjalani hukuman tersebut tanpa sedikit pun merasakan api yang panas berkobar – kobar. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah berfirman:

“Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”” (QS al-Anbiya: 69)

Ayat di atas menjelaskan tentang kekuasaan Allah saat Nabi Ibrahim A.S sedang dibakar hidup – hidup oleh kaumnya yang kejam. Sudah merupakan sifat api yang sejatinya diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala panas membara. Kekuatan panas tersebut bahkan mampu melelehkan besi sekali pun. Hal yang sama pasti juga akan terjadi apa bila tubuh manusia yang mengalami pemanasan tersebut. Namun, atas kekuasaan Allah, seketika api berubah sifat menjadi dingin. Keadaan tersebut tetap sama hingga api yang membakar tubuh Nabi Ibrahim A.S habis dan padam. Menyaksikan dengan nyata hal yang terjadi pada Nabi Ibrahim A.S akhirnya kaum kafir tersebut menyatakan keimanan mereka pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.