Manusia sejatinya tidak pernah luput dari khilaf. Kekhilafan ini sering kali menjerumuskan manusia pada perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan agama. Hal tersebut pada akhirnya membuat kita banyak memeroleh dosa. Sayangnya, tak semua di antara kita terutama umat Islam menyadari hal tersebut. Meski tidak disengaja, kesalahan yang berujung pada dosa hendaknya harus dapat dihindari. Maka dari itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk banyak-banyak bertaubat.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang banyak bertaubat.” (at-Targhib wa at-Tarhib 3139)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya untuk senantiasa bertaubat. Taubat sendiri sejatinya merupakan upaya untuk menyadari kesalahan. Bentuk atau wujud dari kesadaran ini hendaknya diaplikasikan dengan senantiasa memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan terhadap hidup dan jiwa kita sendiri. Kerusakan ini tak banyak yang menyadarinya. Meski kecil dan kerap tidak disengaja, umat Islam tetap disarankan untuk senantiasa bertaubat.
Selain merupakan bagian dari langkah memohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala, bertaubat juga menjadi tanda dari seorang mukmin yang baik. Ya, menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam manusia terbaik adalah mereka yang senang bertaubat tak memedulikan dosa apa yang telah diperbuat. Mereka adalah yang selalu memandang diri sendiri banyak salah sehingga dapat dengan mudah menundukkan wajah dan menengadah memomohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, orang-orang seperti inilah yang berhak mendapatkan ampunan.