Tak Peduli Besaran Porsi Makan Alasan Utama Kerasnya Hati Seseorang

Tubuh yang sehat sejatinya bukanlah perkara yang sulit untuk diwujudkan. Bukan tanpa sebab, pasalnya kebanyakan di antara kita hanya fokus pada upaya saja tanpa peduli pada kebiasaan apa yang mungkin mampu memengaruhi. Pada kenyataannya, kesehatan tubuh tak melulu dapat dicapai melalui olahraga dan mengonsumsi suplemen kesehatan semata. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan sehari-hari nyatanya memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kemungkinan terwujudnya tubuh yang sehat. Di antara banyak kebiasaan yang sering kali tidak disadari oleh manusia adalah makan banyak dan tanpa memedulikan jenisnya.

Ya, kebiasaan yang satu ini nyatanya sudah dilarang sejak zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini diketahui melalui suatu hadist yang diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Orang yang sedikit makanannya, akan sehat perutnya dan bening hatinya. Sedangkan, orang yang banyak makannya, perutnya akan sakit dan keras hatinya.”

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan menjaga porsi makan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat berpesan bahwa porsi makan yang sederhana dapat menyehatkan perut dan membuat suasana hati lebih baik. Sebaliknya, jika seseorang makan dengan porsi berlebihan bahkan tanpa memikirkan jenis makanannya dapat membahayakan kondisi perut dan kesehatannya. Tak tanggung-tanggung, porsi makan berlebih dikhawatirkan juga dapat mengeraskan hati kita. Hal serupa juga tercatat dalam pantauan medis.

Melansir halosehat.com, porsi makan sederhana atau sesuai dengan kebutuhan semata dapat meningkatkan produktifitas dan energi dalam tubuh. Saat produktifitas dan energi kita cukup, tentu saja mampu mendukung performa dan kemampuan tubuh lebih baik dalam menjalankan aktifitas. Sebaliknya, makan dalam porsi berlebihan dapat memicu penurunan energi. Bagaimana tidak? Tubuh akan lebih cepat merasa lelah dan lemas saat kekenyangan. Jika kedua hal ini terjadi secara bersamaan, seseorang dikhawatirkan tidak mampu mengendalikan emosi. Kondisi inilah yang menyebabkan kerasnya hati.