Putus Asa dari Rahmat Allah, Sebab Utama Tunda Taubat

Manusia sejatinya merupakan gudangnya khilaf dan dosa. Sayangnya, meski telah menyadari kesalahan yang diperbuat tetap saja banyak di antara kita yang belum mampu mengakuinya. Hal ini pada akhirnya membuat keinginan untuk bertaubat jauh dari hati. Di beberapa kondisi, ada pula serentetan perasaan yang beranggapan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerima taubat mereka. Waspadalah, sejatinya hal ini merupakan tanda bahwa kita telah berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada kenyataannya, kita dilarang memiliki perasaan demikian. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk tidak mudah berputus asa. Hal ini sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,

Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar, [39]: 53)

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya untuk tidak mudah berputus asa dari rahmat-Nya. Meski sejatinya kita mengetahui seberapa buruk dan berdosanya diri kita, tetap saja perintah untuk bertaubat wajib dijalankan. Taubat sendiri dapat dilakukan dengan senantiasa memohon ampunan kepada Allah. Tidak hanya itu, bertaubat juga berarti meninggalkan segala hal-hal yang dilarang Allah yang mampu menimbulkan dosa. Dengan bertaubat kita tengah berupaya untuk memelihara diri dari maksiat.

Bukan tanpa sebab, pasalnya rasa putus asa dari rahmat Allah Ta’ala sering kali menjadi penyebab utama mengapa seseorang sulit bertaubat. Pada kenyataanya, kasih sayang Allah amatlah luas. Allah Maha Penyayang dan akan mengampuni seluruh dosa hamba-Nya. Allah juga akan mensucikan diri-diri hamba-Nya yang bertaubat selama mereka menjaga diri mereka dari kesalahan yang pernah dilakukan. Begitulah sejatinya hal yang perlu kita pahami dari Allah yang Maha Baik. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan tetap mencurahkan rahmat-Nya meski kita memikul banyak dosa.