Puasa Sunnah di Bulan Rajab, Ini Tuntunannya

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang disucikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rajab juga dianggap sebagai momen tepat untuk mempersiapkan datangnya bulan suci Ramadhan. Maka dari itu, anjuran untuk memperbanyak melakukan amal saleh sangatlah besar. Selain sholat, sedekah, silaturahmi, sholawat, hingga beristighfar ibadah sunnah lain yang sangat dianjurkan pelaksanaannya adalah puasa.

Gencarnya anjuran berpuasa sunnah membuat kebanyakan umat Muslim berbondong-bondong melakukannya. Namun, bagaimana sebenarnya hukum dari puasa sunnah yang dilakukan di bulan Rajab ini? Apakah nilainya setara dengan berpuasa di bulan Ramadhan? Dari Sya’id bin Rasyid ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

”Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, ia laksana berpuasa setahun . Apabila ia berpuasa tujuh hari maka akan ditutupkanlah dari ia pintu neraka Jahannam, dan barangsiapa berpuasa delapan hari maka untuknya delapan pintu Syurga dan bila berpuasa delapan hari maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan semua permohonannya”. ( HR. At- Tabarani )

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan melakukan puasa sunnah di bulan Rajab. Beberapa di antaranya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa selama satu tahun. Tidak hanya itu, mereka yang melakukan ibadah ini juga berkemungkinan terhindar dari Neraka Jahannam. Bahkan Allah juga menyediakan delapan pintu Syurga sekaligus mengabulkan semua peromohonan hamba-Nya yang meluangkan waktu untuk berpuasa sunnah.

Namun, perlu diketahui sejatinya tidak ada bilangan pasti yang dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah. Tidak pula diketahui terkait tanggal-tanggal tertentu yang dianjurkan untuk berpuasa di bulan Rajab. Umat Muslim dapat melakukannya sebatas kemampuan mereka. Tidak ada kewajiban untuk berbanyak-banyak dalam melakukan ibadah tersebut. Bahkan, jika ada yang menjalankannya selama satu bulan penuh hukum puasa pun berubah menjadi makruh.

Bukan tanpa alasan, pasalnya hal utama yang justru paling dianjurkan adalah menjauhkan diri dari perbuatan maksiat karena Rajab termasuk dalam golongan bulan haram. Maka dari itu, hendaknya melakukan puasa sunnah di bulan ini harus kembali pada niat semata-mata untuk Allah saja. Niat tersebut kelak dapat menuntun kita pada ketetapan hati yang tidak mudah tergelincir pada perbuatan dosa. Itulah sejatinya sebaik-baiknya hal yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim dalam merayakan sucinya bulan Rajab.