Meski Benar, Ini Keutamaan Meninggalkan Perdebatan dalam Islam

Kebenaran adalah perkara yang wajib ditegakkan. Begitulah sejatinya agama Islam berdiri. Hal tersebut adalah dasar atau pondasi dari setiap perintah dan larangan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan. Namun, dalam beberapa kesempatan, ada beberapa pihak yang cukup kokoh pendiriannya dalam menegakkan kebenaran. Tidak jarang, cara yang mereka lakukan begitu keras hingg akhirnya menimbulkan perdebatan.

Meski sejatinya hal yang ingin mereka tegakkan ini adalah benar, namun jika dalam penyampaian mampu memicu perdebatan tentu sangat berbanding terbalik dengan kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau meski merupakan utusan tertinggi Allah Ta’ala dalam menyebarkan ajaran agama Islam selalu berhati-hati dalam berpendapat. Rasulullah menghindari berbagai perdebatan walau pun ia sudah pasti dalam pihak yang benar.

Bukan tanpa alasan, pasalnya ada keutamaan bagi umat manusia yang mampu meninggalkan perdebatan sekali pun dirinya membawa kebenaran. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman (Surga) bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan walau pun ia benar,…” (HR. Abu Dawud)

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan menghindari perdebatan. Rasulullah kepada umatnya sangat menganjurkan perbuatan ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya perdebatan antara dua belah pihak mampu memicu terjadinya perselisihan. Hal tersebut dapat terjadi lantaran setiap pihak yang berdebat pasti merasa bahwa dirinyalah yang benar. Saling mengajukan pendapat yang telah melewati aturan mampu membuat perdebatan memunculkan permusuhan.

Maka dari itu, guna meminimalisir pemicu permusuhan antar sesama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk dapat mengalah dan segera meninggalkan perdebatan yang tengah terjadi meski kita benar. Hal ini tentu tidak berarti bahwa kita salah dan kalah. Sebaliknya, hal yang kita lakukan sesungguhnya sangat baik karena mampu meredam amarah dua belah pihak yang mungkin saja menjadi sumber utama munculnya perselisihan. Maka, sebagai balasan bagi hati yang ikhlas meninggalkan perdebatan, Rasulullah menjamin umatnya rumah indah di Surga.