Lisan adalah salah satu karunia paling berharga dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melalui nikmat tersebut, beragam hal dan pencapaian dapat kita lakukan. Membina hubungan dengan sesama, mencari lapangan pekerjaan, hingga mendidik anak-anak kita adalah beberapa hal yang membutuhkan keahlian lisan nan mumpuni.
Namun, tak semua dari kita mampu mensyukuri dengan tepat nikmat lisan yang dimiliki. Alih-alih memanfaatkannya dengan baik, tidak jarang kemampuan lisan hanya digunakan untuk mencari keuntungan sepihak saja. Pada kenyataannya, lisan kita harus selalu dijaga agar manfaatnya tak melenceng dari yang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga nikmat lisan agar mendatangkan manfaat yang tepat:
Berupaya untuk menahan keinginan menyebarkan hal yang didengar
Seorang Muslim yang beradab hendaknya dapat selalu menahan diri dari bergunjing Bukan tanpa alasan, pasalnya tidak semua hal yang kita dengar adalah fakta. Maka, ketika kita dapat dengan mudah menyebarkan berita yang diterima, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganggapnya sebagai pendusta.
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya sesungguhnya Rasulullah bersabda:
“Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
Berupaya untuk tidak memanfaatkan lisan dalam membanggakan diri
Lisan yang terjaga akan selalu mengucapkan kebenaran. Maka, bagi mereka yang memanfaatkannya untuk sekedar membanggakan diri termasuk pula dalam sikap atau kebiasaan seorang pendusta. Dari ‘Aisyah radiyallohu ‘anha, ia berkata bahwasanya ada seorang wanita yang mengatakan,
“Wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.” , berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: “orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)
Berupaya untuk tidak memanfaatkan lisan guna memperolok orang lain
Salah satu fungsi lisan yang kerap melenceng adalah digunakan untuk mengejek atau memperolok orang lain. Pada kenyataannya, hal tersebut adalah perkara yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al-Hujurat: 11)
Ketiga tips di atas memang sejatinya tidak mudah untuk dilakukan. Namun, ketika kita mencobanya, tentu kebiasaan untuk menjaga lisan bisa dengan mudah dilakukan. Semoga bermanfaat dan pastikan selalu bahwa kita menggunakan nikmat lisan dari Allah Ta’ala dengan cara-cara yang tepat dan sesuai syariat.