Salah satu hal baik yang dapat dilakukan seorang Muslim adalah memastikan bahwa dirinya kaya akan manfaat. Hal tersebut bukan sekedar identitas umat Islam saja tapi juga tanda syukur kita terhadap nikmat yang Allah berikan. Namun, di balik semua hal ini sejatinya ada hal yang lebih bermanfaat agar seorang Muslim menjadi pribadi yang utama. Ya, mereka adalah yang mampu menjauhkan diri dari dendam dan hasad.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, beliau berkata,
“Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, ‘Siapakah orang yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya.’ Para sahabat berkata, ‘Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?’ Rasulullah menjawab, ‘Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya serta tidak ada pula dendam dan hasad.’” (Ibnu Majah 4216 dan Thabarani)
Sesuai dengan hadist di atas, keutamaan seorang Muslim terletak pada kebenaran ucapannya dan kebersihan hati yang dimilikinya. Kebenaran ucapan dalam hal ini mengandung makna sebagai orang yang jujur dan mudah mempertanggung – jawabkan apa yant dibicarakannya. Lantas, kini yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah seseorang dapat dikatakan memiliki hati yang bersih? Rasulullah berpesan pada umatnya bahwa orang yang memiliki hati bersih adalah mereka yang bertakwa pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tak hanya itu, mereka termasuk juga orang yang mampu menjaga hati untuk dapat menjauhkan diri dari kedurhakaan pada Allah. Sementara, kepada sesama seorang yang dinilai bersih hatinya adalah mereka yang tidak menyimpan dendam dan juga hasad. Tentu, hal ini tidaklah mudah dilakukan mengingat kehidupan dunia selalu dipenuhi persaingan antar sesama. Maka dari itu, sekiranya bagi mereka yang bisa menjaga kebersihan hati dari dendam dan hasad patut mendapatkan ganjaran setimpal berupa pahala dan Surga di akhirat kelak.