Salah satu tujuan Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada diri-Nya. Meski pun demikian, sejatinya Allah tak benar-benar menyuruh manusia untuk senantiasa hanya berpasrah diri kepada-Nya. Pekerjaan utama manusia memang beribadah, namun dikarenakan manusia memikul banyak tanggung jawab maka mereka diwajibkan memenuhi tanggung jawab tersebut. Salah satunya adalah dengan memastikan keberlangsungan hidup yang baik bagi diri sendiri dan orang yang ditanggung dengan cara mencari nafkah.
Tepat sekal, tak banyak yang tahu bahwa mencari nafkah adalah bagian dari perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam al-Qur’an. Hal ini sebagaimana firman Allah yang berbunyi,
“Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS. al-Jumu’ah: 10)
Ayat di atas menjelaskan tentang hal yang wajib dilakukan umat manusia selama hidup di dunia. Selain beribadah dan menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita juga diwajibkan untuk senantiasa mencari nafkah. Nafkah tak hanya bentuk atau upaya untuk menemukan rejeki Allah saja tapi juga bukti bahwa diri kita telah menghasilkan manfaat yang ditujukan tak hanya bagi diri sendiri saja tapi juga sesama. Dengan mencari nafkah kita juga telah berusaha mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Hal ini dapat meningkatkan nilai diri kita yang tentu saja mampu membangun kepercayaan pada diri sendiri. Tak hanya itu, mencari nafkah juga memudahkan kita untuk dapat memperbanyak aktifitas sedekah dan infak pada sesama. Amalan sunnah tersebut sangatlah dianjurkan pelaksanaannya dan menjadi kunci utama datangnya keberkahan pada harta yang kita terima. Meski pun demikian, dalam mencari nafkah kita dianjurkan memanfaatkan jalan yang halal. Maka dari itu, mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi salah satu cara untuk menjaga diri kita dari berbagai kemungkinan maksiat.