Memahami Keutamaan Menjaga Wudhu: Tanda Keimanan

Ibadah dan sedekah sering kali dianggap sebagai dua dari tanda – tanda keimanan seseorang. Tak hanya itu, menjaga tali silaturahmi agar bisa tetap berjalan dengan baik juga termasuk dalam hal tersebut. Nyatanya, tanda keimanan seseorang tak hanya bisa dilihat dari ketiga perbuatan amal tersebut saja.

Menjaga diri tetap suci dengan berwudhu juga merupakan salah satu hal yang menandakan keimanan seseorang. Di dalam salah satu riwayat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Bersuci (wudhu’) adalah separuh iman. Alhamdulillah akan memenuhi mizan (timbangan). Subhanallah wal hamdulillah akan memenuhi antara langit dan bumi. Sholat adalah cahaya. Shodaqoh adalah tanda. Kesabaran adalah sinar. Al-Qur’an adalah hujjah (pembela) bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang keluar di waktu pagi; maka ada yang menjual dirinya, lalu membebaskannya atau membinasakannya.” (HR. Muslim)

Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan bagi orang yang senantiasa menjaga kesucian dirinya dari najis. Ya, memelihara wudhu menurut Rasulullah adalah separuh dari tanda keimanan seseorang. Bahkan, perbuatan baik ini jika menjadi salah satu kebiasaan dalam diri kita menjadi pemberat timbangan amal di akhirat nanti.

Bagaimana tidak? Orang yang menjaga wudhu akan selalu memastikan bahwa dirinya terpelihara dari hadas baik besar maupun kecil. Ini berarti, wudhu dapat membentengi diri dari perbuatan yang menjerumusjan seseorang pada maksiat. Itulah manfaat sekaligus keutamaan yang bisa didapatkan dari mereka yang senantiasa menjaga wudhu.