Keutamaan Menjadi Penghafal Qur’an: Mendapat Kedudukan Terbaik di Surga

Janji Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hamba- Nya yang senang membaca sekaligus memelihara hafalan ayat Qur’an sungguh tak main – main. Penghafal Qur’an tak hanya memiliki keistimewaan untuk memberikan sekaligus menerima syafaat di hari Kiamat saja tapi juga mendapatkan pahala berlipat-ganda. Mereka termasuk dalam golongan orang terbaik yang senantiasa mendapatkan pengawalan dari para malaikat Allah.

Namun, yang tak kalah penting adalah kelak seorang penghafal Qur’an akibat hafalan ayatnya juga mampu memiliki kedudukan terbaik di Surga. Dari Abdullah bin Amr bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dikatakan kepada pemilik Al-Qur’an, bacalah dan mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca secara tartil di dunia. Karena kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Tirmidzi & Abu Dawud)

Pada hadist di atas, penyebutan ‘pemilik Al – Qur’an’ dimaksudkan sebagai para penghafal sekaligus pengamal Al – Qur’an. Rasulullah menjelaskan bahwa kedudukan mereka di akhirat nanti sangat istimewa dan akan ditentukan pada banyaknya jumlah ayat yang dihafal. Hal tersebut kelak juga akan memengaruhi derajat kedudukan mereka di Surganya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, keutamaan ini tak bisa didapatkan begitu saja.

Dalam upaya menghafalkan ayat – ayat Allah diperlukan niat yang sungguh – sungguh. Oleh karena itu, beragam keutamaan tadi hanya bisa didapatkan apa bila kita melakukannya semata – mata karena untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala saja. Sebaliknya, apa bila ada niat duniawi di belakang upaya ini, tentu hal tersebut sudah menyimpang dan tidak lagi dapat memenuhi kriteria mengapa seorang penghafal Qur’an mampu menerima kemuliaan di akhirat nanti.