Pernahkah hati kita terasa berat saat ingin melakukan suatu kebajikan? Sering kali di dalam hati niat tersebut sudah terbentuk namun sulit sekali untuk menyegerakan diri malaksanakannya. Waspada, bisa jadi kita dilanda penyakit nifaq. Nifaq menurut syara’ memiliki arti sebagai sifat yang gemar menampakkan kesholehan dan kebajikan namun menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Secara sederhana, sifat ini menunjukkan ketidaksamaan antara lahir dan batin seseorang yang berarti ia tergolong ke dalam orang yang munafik.
Allah SWT sangat membenci mereka yang memelihara sifat nifaq ini. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka…” [An-Nisaa’: 142]
Ayat di atas menjelaskan tentang betapa buruknya orang yang hidup dengan penyakit nifaq. Kebanyakan dari mereka sangat berat hati dalam melakukan ketaatan. Salah satu contoh sikap dari orang yang memelihara sifat ini adalah mereka enggan melaksanakan sholat berjamaah. Bagi mereka, hal tersebut sangatlah berat dan Allah SWT begitu membenci watak ini. Dalam Al – Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” [An-Nisaa’: 145]
Ya, orang yang enggan pulih dari penyakit nifaq diperingatkan oleh Allah bahwasanya kelak di akhirat ia akan mendapat siksaan. Siksaan tersebut bahkan lebih buruk karena tingkatannya terletak di bawah Neraka. Sifat mereka begitu hina karena merupakan kombinasi antara kekafiran dan kemunafikan sehingga tidak ada satu hal pun yang mampu menolong mereka. Tidak ada satu hal pun yang bahkan mampu meringankan siksaan dari Allah. Naudzubillah min zalik, semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang terhindar dari penyakit ini.