Istiqamah, menjadi kata yang sering kita dengar saat mengikuti dakwah dalam suatu majelis taklim. Ya, para ulama sangat menganjurkan kita untuk dapat memelihara sifat baik ini. Secara bahasa, istiqamah memiliki arti lurus. Sementara dalam istilah dapat diartikan sebagai sikap dalam menjaga perbuatan agar tetap lurus dan tidak berubah sedikit pun karena sesuatu hal. Istiqamah sendiri juga merupakan sifat khas dari para nabi dan rasul terdahulu.
Namun, bagi manusia biasa tentu untuk mencapai level diri pada tahap tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah. Meski pun begitu, perlu diketahui bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghadiahi Surga bagi mereka yang mampu menerapkan sikap istiqamah dalam hidup maupun beribadah. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu””. (QS Fushilat : 30)
Melalui ayat di atas, Allah memberikan penjelasan pada hamba- Nya tentang keutamaan memelihara sifat istiqamah. Hal tersebut digambarkan melalui keadaan yang teguh pada pendirian untuk tetap beriman pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kondisi apa pun. Bagi siapa saja yang mampu melakukannya, Malaikat Allah akan selalu mendampingi mereka dan menghapus kesedihan pada diri mereka.
Kelak, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengganti keteguhan pendiriaannya tersebut dengan kegembiraan menuju Surga. Begitulah sejatinya kebaikan dari mereka yang memiliki sikap istiqamah. Hendaknya, keistiqamahan dapat selalu menyertai kehidupan dan juga cara seseorang dalam beribadah. Dengan begitu, Surga tak hanya sekedar janji Allah saja tapi juga pemenuhan hak bagi mereka yang bersabar dalam meneguhkan pendirian.