Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat di usia 63 tahun pada 632 Masehi. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam. Banyak pihak yang merindukan pribadi Rasulullah yang penuh kasih sayang dan kesabaran. Bahkan metode kepemimpinannya meninggalkan pelajaran berharga bagi kalangan petinggi di masa itu. Begitu dirindukannya Rasulullah membuat umat Islam membutuhkan sosok – sosok pemimpin yang mewariskan keahliannya.
Maka dari itu, empat sahabat Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dipercaya oleh umat Islam untuk meneruskan kepemimpinannya. Mereka dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Secara harfiah, Khulafaur Rasyidin memiliki arti sebagai kumpulan pemimpin yang mendapatkan petunjuk. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At – Taubah: 100)
Ayat di atas menjelaskan tentang kumpulan orang – orang terdahulu yang pertama kali berhasil meraih kebajikan yakni dengan meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus menerima agama Islam. Melalui kebajikan tersebut, mereka rela membela agama Allah dan juga melindungi kaum Muslim. Mereka melakukan amal saleh, mengikuti Rasulullah sebagai suri tauladan, serta rela berkorban untuk tetap menegakkan ajaran agama Islam. Dari kalangan keluarga Rasulullah, Ali bin Abi thalib termasuk dalam Khulafaur Rasyidin. Sementara dari kalangan luar ada Abu Bakar Ash – shiddiq, yakni yang menemani Rasulullah saat hijrah ke Madinah.
Tak ketinggalan, para sahabat Utsman bin Affan dan juga Umar bin Khatab. Dalam meneruskan kepemimpinan Rasulullah, ke-empat orang tersebut memikul amanah yang besar. Bahkan, masa kepemimpinan mereka sangatlah penting karena harus mencari sumber – sumber syariat untuk dapat menjelaskan kondisi sesuai perkembangan zaman yang tidak tertera secara langsung di Al – Qur’an atau pun sunnah. Para Khulafaur Rasyidin akhirnya mampu menyelamatkan Islam, memperkuat umat dengan tetap meletakkan hukum dasar agama, serta menyebarluaskan ajaran Islam. Pada mereka, Allah berjanji menyediakan Surga dan itulah merupakan kemenangan yang sebenarnya.