Memuji kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala tentu sudah menjadi bagian dari diri kita. Perbuatan ini terbilang sederhana, namun menyimpan banyak keutamaan di dalamnya. Meski pun begitu, sejatinya ada beberapa cara untuk memuji kebesaran Allah. Salah satu yang cukup ringan dilakukan tapi mampu memperberat timbangan amal adalah dzikrullah dengan menyebut ‘Subhaanallahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim’.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua kalimat (zikir) yang ringan diucapkan di lidah, (tapi) berat (besar pahalanya) pada timbangan amal (kebaikan) dan sangat dicintai oleh ar-Rahman (Allah Ta’ala Yang Maha Luas Rahmat-Nya), (yaitu): Subhaanallahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim (maha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung)” (HR. Bukhari (no. 6043 dan 6304) dan Muslim (no. 2694)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan mengucapkan ‘Subhaanallahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim’ sebagai upaya memuji kebesaran Allah Subhnahu wa Ta’ala. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak dzikir dengan kalimat baik ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah sangat mencintai kalimat tersebut dan tentu saja ada balasan tersendiri bagi mereka yang senantiasa melakukannya.
Tepat sekali, kalimat dzikir yang ringan diucapkan ini nyatanya mampu menjadi alasan beratnya timbangan amal kita di akhirat kelak. Bahkan, barang siapa yang mampu merutinkan dzikrullah dengan kalimat ‘Subhaanallahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim’ akan diampunia seluruh dosanya sekaligus dilapangkan rejekinya. Manfaat yang tak kalah penting dari kalimat ini adalah Allah Ta’ala juga akan menyelamatkan hamba-Nya dari berbagai penyakit. Begitulah sejatinya kebaikan yang bisa didapatkan dari perbuatan memuji kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala.