Said bin Zaid adalah salah satu dari sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendapat jaminan Surga. Ia lahir dan berasal dari golongan Muhajirin yang pada saat itu masih kental dengan kepercayaan terhadap berhala. Berkat doa sang ayah yang mengharapkan kebaikan bagi Said, ia masuk Islam bahkan pada masa sebelum Rasulullah secara terang-terangan melakukan dakwah.
Keteguhan hatinya pada Islam membuat Said bin Zaid menaruh banyak peran penting dalam mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah pada kaum kafir. Ia ikut serta dalam Perang Yarmuk dan mampu membantu Rasulullah dan sahabat lainnya untuk mengalahkan tentara Romawi yang jumlahnya berkali-kali lipat dari tentara Muslim. Said bin Zaid juga dikenal memiliki hati yang lapang dan kesabaran yang luar biasa.
Hal ini pulalah yang menjadikan ia mendapatkan jaminan Surga. Suatu saat, tak lama setelah Perang Yarmuk selesai Said bin Zaid mendapat fitnah yang begitu keji dari seorang wanita bernama Arwa. Fitenah tersebut memungkinkan warga lainnya memercayai bahwa ia mencuri dan merebut paksa tanah wanita tersebut. Hal ini sungguh sangat menyakiti hati Said. Dalam menghadapi fitnah tersebut, ia meminta pertolongan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berdoa sebagai berikut,
“Ya Allah, Arwa telah menuduhku. Jika dia berdusta maka butakanlah matanya.”
Allah Maha Besar dan Maha Mengetahui, maka tak lama dari tersebarnya fitnah menyakitkan tersebut doa Said bin Zaid dikabulkan. Hal ini juga yang sejatinya telah jauh-jauh hari Rasulullah peringatkan. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Takutilah doa orang teraniaya, karena antara dia dengan Allah tidak ada hijab (batas).” Terutama jika yang teraniaya adalah salah satu dari 10 sahabat Rasul yang dijanjikan surga.
Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdur Rahman bi Auf di surga, Sa’id bin Abi Waqqas di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga. [HR. Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasai]
Hadist di atas menjadi bukti kuat mengapa Said bin Zaid merupakan salah satu sahabat yang memiliki banyak keutamaan. Doanya mustajab dan didengar oleh Allah Ta’ala. Hal ini dikarenakan ia mampu bersabar atas tuduhan tak berdasar yang dilayangkan padanya. Tak lama setelah Said berdoa, sebuah banjir dahsyat melanda kawasan Dimasyq. Dari banjir tersebut Allah memperlihatkan batas dari tanah yang disengketakan oleh Arwa kepada Sa’id. Hal ini akhirnya membuat kaum Muslimin pun memercayai bahwa tuduhan Arwa palsu.