Interaksi sosial dalam ajaran agama Islam haruslah dilakukan dengan mengutamakan akhlak yang mulia. Hal ini juga sepatutnya mulai diiperkenalkan pada anak-anak sedini mungkin. Meski sejatinya tidak cukup mudah dilakukan, namun akhlak yang mulia memang harus menjadi bagian dari diri seseorang. Maka dari itu, diperlukan cara tersendiri yang harus dilakukan oleh orang tua dalam membimbing anak-anak mereka berinteraksi sosial sesuai dasar agama Islam.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah bercermin dari kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist dari Imam Ibnu Baththal rahimahullah ia berkata,
“Ucapan salam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada anak-anak menunjukkan ketawadhuan, akhlak yang agung, dan sifat beliau yang mulia. Hal tersebut juga merupakan pembiasaan terhadap sunnah dan melatih anak-anak dengan adab yang mulia, sehingga jika mereka baligh nanti akan mereka akan beradab dengan adab Islam.” (HR. Al-Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang akhlak Rasulullah terhadap anak-anak. Beliau terbiasa menunjukkan ketawadhuan melalui ucapan salamnya. Hal tersebut menyimpan makna terkait akhlaknya yang agung dan mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal tersebut agar anak-anak dapat terbiasa melakukan hal serupa, yakni bersikap tawadhu. Perkara yang sama juga seharusnya dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anak mereka.
Membiasakan diri mengucapkan salam dengan suara yang lemah lembut akan memberikan kesan kasih dan sayang yang bisa diterima oleh anak-anak. Jika hal tersebut dilakukan pembiasaan, maka anak-anak dapat dengan sedini mungkin menerapkan serta membangun akhlak yang mulia. Dengan begitu, mereka akan terbiasa untuk berinteraksi sosial dengan mengedepankan adab keagamaan. Hal ini bahkan semakin utama jika Rasulullah bisa menjadi tauladan yang diketahui melalui sikap kedua orang tua mereka.