Lidah dan Tangan Cerminkan Keislaman yang Sebenarnya

Keislaman seseorang sering kali dipandang melalui kebiasaannya menjalani ibadah. Baik yang wajib mau pun sunnah, ibadah-ibadah yang dijalankan tersebut menggambarkan kesalihan jiwa mereka. Ya, pemahaman inilah yang hingga saat ini masih terus melekat di pandangan orang lain. Pada kenyataannya, ibadah adalah sebuah kewajiban hamba terhadap Rabb-nya. Bahkan, ibadah sama sekali tidak menyatakan keislaman yang tertanam dalam hati seseorang.

Hal ini sebagaimana diketahui melalui suatu hadist yang menjelaskan bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

Orang Islam yang sebenarnya, ialah orang-orang Islam selamat dari kejahatan lidah dan tangannya,…” (HR. Abu Daud dan an-Nasa’i)

Hadist di atas menjelaskan tentang pemahaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam terhadap apa makna sebenarnya dari keislaman. Menurut beliau, keislaman yang tertanam baik dalam hati seseorang sejatinya merupakan keadaan di mana orang tersebut mampu senantiasa memelihara diri agar dapat selamat dari kejahatan yang diperbuat oleh lidah dan tangannya. Seperti yang kita ketahui ada ungkapan yang menyatakan bahwa lidah tidak bertulang.

Hal ini sejatinya menjelaskan bahwa secara umum kebanyakan di antara tidak mampu menahan atau mengendalikan perkataan. Perkataan yang tidak terkendali ini sering kali menjadi sebab dari gangguan yang dialami orang lain. Akibat dari ketidak-mampuan menahan perkataan, banyak orang yang terang-terangan merugikan orang lain karena telah menyakiti perasaan mereka. Tidak hanya itu, lidah juga bukanlah satu-satunya sebab dari datangnya kejahatan. Tangan juga memiliki peluang yang besar untuk dapat mendatangkan kerugian bagi orang lain.

ntah dengan mencuri atau melakukan tindak kekerasan, tangan yang tidak terkendali bisa menjadi sumber kejahatan. Maka dari itu, umat Islam harus dapat mengendalikan kedua hal ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya lidah dan tangan adalah penyebab paling sering dari timbulnya perselisihan antar sesama. Orang-orang yang menjaga keislaman dalam hati mereka akan senantiasa memelihara lidah dan tangan mereka dari perkataan dan tindak yang merugikan orang lain.