Ketahui, Ini Pemahaman Hijrah yang Utama Menurut Rasulullah SAW

Hijrah sering kali menjadi salah satu tujuan yang dilakukan oleh sebagian besar umat Islam. Beragam tujuan ada di balik keinginan tersebut. Namun, kebanyakan di antara kita berhijrah untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. Hal ini sering kali diasumsikan sebagai langkah untuk menjadi semakin religius. Perubahan gaya berpakaian menjadi lebih tertutup pun sudah dikategorikan sebagai bentuk langkah berhijrah. Tak hanya itu, menunaikan ibadah baik yang wajib mau pun sunnah juga mencerminkan upaya berhijrah yang dipikirkan kebanyakan orang.

Pada kenyataannya, hijrah sendiri tak sekedar tampil lebih tertutup atau lebih alim. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menerangkan langkah hijrah yang sebenarnya sebagai upaya berhenti total dari perbuatan yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

“…dan orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan larangan Allah.” (HR. al-Bukhari)

Hadist di atas menjelaskan tentang arti hijrah yang sebenarnya menurut Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Ya, beliau kepada umatnya menyampaikan bahwa hijrah bukanlah sekedar langkah membuat tampilan diri tampak semakin alim semata. Hijrah juga bukanlah berusaha memperkaya amalan yang wajib dan sunnah. Namun, orang yang berhijrah adalah mereka yang dapat dengan segera menjauhi segala bentuk perbuatan yang mampu mendatangkan kerugian baik di dunia mau pun akhirat kelak.

Ya, hijrah yang sebenarnya adalah meninggalkan larangan Allah. Baik yang merugikan diri sendiri atau pun orang lain, bentuk perbuatan tersebut harus segera dihentikan. Bukan tanpa alasan, pasalnya kebanyakan dari larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah pasti akan membuahkan dosa dan azab semata. Maka dari itu, hendaknya orang-orang yang mengaku dirinya hijrah tidak sekedar fokus pada ibadah, amalan, dan juga tampilan saja. Berhijrah juga harus dilengkapi dengan penataan kembali diri dan hidup kita agar dapat menghentikan segala bentuk upaya maksiat yang merugikan dan menimbulkan dosa besar.