Manusia merupakan tempatnya khilaf. Bahkan, sebaik – baiknya seorang manusia tidak akan pernah ada diri yang sempurna. Meski pun begitu, bukan berarti kita tidak dapat berusaha untuk menjaga hati dari perbuatan yang mengundang dampak buruk seperti gangguan setan atau bahkan api Neraka. Setidaknya, sebagai seorang Muslim kita patut menghidari alasan – alasan yang menjadi awal mula datangnya keburukan bagi kita.
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, mengatakan:
“Empat perkara yang jika ada pada diri seseorang niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjaganya dari setan dan mengharamkannya dari api neraka, yaitu siapa saja yang bisa menguasai diri tatkala didera oleh keinginan, rasa takut, nafsu, syahwat, dan kemarahan.”
Menurut ulama sekaligus cendekiawan Muslim yang hidup di masa kekhalifahan Umayyah tersebut sejatinya ada empat sebab mengapa keburukan menimpa diri kita. Keinginan dan rasa takut keduanya mampu menimbulkan dampak hati yang bergejolak. Ketika dihadapkan dengan hal yang sangat diinginkan, tentu kita akan berusaha untuk bisa mendapatkannya. Perkara yang sama juga terjadi ketika kita merasakan ketakutan berlebih. Kedua hal ini mampu membuat kita melakukan berbagai cara baik untuk mencapai keinginan maupun menyudahi kekhawatiran tersebut.
Di sisi lain, nafsu dan syahwat, kedua hal ini memungkinkan seseorang untuk melampiaskan perasaan nyaman dalam pikiran mereka. Sayangnya, untuk bisa mendapatkan kenyamanan tersebut kebanyakan orang akan memiliki kecenderungan untuk melakukan hal – hal yang haram. Sementara kemarahan sejatinya adalah upaya untuk mencegah datangnya hal – hal yang dapat mengganggu hatinya. Kondisi ini tidak jarang membuat seseorang mudah melakukan perbuatan zhalim hanya untuk melindungi perasaannya dari rasa sakit hati.
Ke empat hal tadi jika timbul dalam diri seseorang sejatinya merupakan awal mula datangnya keburukan bagi diri mereka. Keburukan tersebut dapat berupa mudahnya menerima gangguan setan atau pun panasnya api Neraka kelak di akhirat. Maka dari itu, sebaik – baiknya umat Muslim kita hendaknya harus dapat menguasai diri ketika dilanda empat hal tersebut. Pengontrolan yang baik terhadap pikiran dan hati dengan tetap bertawakkal pada Allah diharapkan mampu menghindari diri kita dari dampak buruk yang mungkin terjadi.