Sepuluh hari pertama di bulan Ramadhan telah berlalu. Sungguh, begitu cepat rasanya kita memasuki sepuluh hari ke dua di bulan istimewa ini. Di saat ini, perasaan tiap orang tentang ibadah puasa mungkin saja berbeda-beda. Ada yang mulai terbiasa, namun ada pula yang masih harus berjuang melakukannya. Alasannya, tentu saja beragam hal yang sudah menjadi ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada masing-masing hamba-Nya. Meski pun masih terasa sulit, hendaknya kita tidak mengurungkan niat terlalu dini terhadap kewajiban yang satu ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya orang-orang yang berpuasa adalah orang-orang pilihan yang ditakdirkan Allah untuk memeroleh dua kebahagiaan sekaligus.
Hal tersebut sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan. Satu kegembiraan ketika berbuka dan satu kegembiraan ketika ia berjumpa Tuhannya….” (HR. Muslim no. 1151)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang berpuasa. Rasulullah berpesan pada umatnya bahwasanya terdapat dua kebahagiaan yang akan dirasakan oleh mereka yang tetap bertahan dengan kewajiban tersebut. Pertama, orang yang berpuasa akan merasa bahagia tatkala mereka mengakhirkan puasa mereka. Tepat sekali, momen berbuka puasa adalah hal yang membahagiakan setelah seharian penuh menahan haus dan lapar. Perasaan bahagia itu pun hadir menghiasi saat berbuka tiba.
Perut yang kembali terisi dan dahaga yang telah hilang membuat suasana hati menyenangkan. Kegembiraan ini bahkan bukan satu-satunya hal yang bisa kita nikmati. Ya, mereka yang berpuasa juga akan mendapatkan kebahagiaan ketika kelak bertemu Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhirat. Ya, hal tersebut sejatinya merupakan bagian dari balasan yang Allah janjika pada orang-orang yang berpuasa. Allah Ta’ala berjanji akan membalas sendiri puasa dari hamba-Nya. Berjumpa dengan diri-Nya kelak tentu adalah kebahagiaan yang tak dapat digantikan dengan apa pun juga.