Tips Mudah Menjaga Pahala Puasa dari Perbuatan Sia-Sia

Terdapat begitu banyak tentangan tatkala umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ya, sejatinya hal tersebutlah yang menjadi ciri khas dari bulan Ramadhan. Tantangan tersebut bahkan bisa datang dari berbagai latar belakang. Mulai dari rasa lapar dan dahaga hingga godaan untuk memulai aktifitas gibah yang bisa jadi memunculkan amarah. Maka dari itu, ketika berpuasa umat Islam hendaknya harus dapat mengendalikan hati dan pikiran agar tidak mudah terjerumus dalam perbuatan sia-sia.

Kebanyakan dari perbuatan sia-sia bisa saja menjadi penyebab dari rusaknya pahala puasa. Lisan adalah hal paling mudah yang dapat menjadi sebab dari rusaknya pahala puasa kita. Oleh karenanya, dibutuhkan kekuatan hati yang luar biasa untuk dapat menahan godaan memanfaatkan lisan dengan sia-sia. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa.” (Muttafaq ’alaih)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu fungsi puasa. Tepat sekali, Rasulullah kepada umatnya menyampaikan bahwa puasa berfungsi sebagai perisai bagi umat Islam. Bagaimana tidak? Tatkala seseorang berpuasa ia dituntut untuk dapat menahan diri dari rasa lapas, haus, dan juga amarah. Sering kali lapar dan haus yang dirasakan membuat seseorang mudah terpancing amarahnya. Terlebih lagi ketika hal tersebut berkaitan dengan pemanfaatan lisan yang tak pada tempatnya.

Bukan tidak mungkin, seseorang dapat dengan mudah tersulut emosi. Maka agar diri kita tidak mudah terpancing pada hal sia-sia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan agar kita dapat menahan diri dari lisan yang keji. Bahkan jika kita menjadi sasaran dari lisan-lisan orang yang tak bertanggung-jawab, ada baiknya bahwa kita menghindari mereka dengan mengatakan bahwa aku adalah orang yang berpuasa. Dengan begitu, mereka yang mendengar perkataan tersebut akan mengurungkan niatnya untuk memperpanjang pertikaian.