Salah satu bentuk amalan sunnah yang sering dianjurkan pelaksanaannya di hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahf. Hal ini diketahui berdasarkan pada suatu hadist yang menyatakan bahwa terdapat keutamaan dari perbuatan ibadah sunnah tersebut. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi)
Ya, mereka yang gemar memelihara kebiasaan baik ini berpeluang mendapatkan keutamaan berupa disinari cahaya di antara dua Jum’at. Nyatanya, ada hal lain yang lebih utama lagi bagi mereka yang mampu menghapal 10 ayat pertama atau terakhir dari surat al-Kahf. Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)
Dalam riwayat lain disebutkan,
“Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)
Kedua riwayat hadist di atas menerangkan tentang keutamaan menghapal 10 ayat pertama maupun terakhir dari surat al-Kahf. Rasulullah berpesan pada umatnya bahwa hal tersebut mampu menjauhkan serta melindungi diri kita dari Dajjal. Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran kandungan 10 ayat pertama dan terakhir surat al-Kahf sangatlah menakjubkan. Di setiap ayat-ayat tersebut menceritakan tentang kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tidak hanya itu, di dalamnya terdapat pula arahan bagi umat Muslim untuk senantiasa berpedoman pada al-Qur’an. Hal ini dikarenakan, al-Qur’an merupakan satu-satunya pembimbing paling lurus yang akan menyelamatkan umat Muslim dari siksa Neraka. Sementara, 10 ayat terakhir dari surat al-Kahf secara umum berisikan tentang nasib bagi mereka yang mengingkari keberadaan dan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagi mereka, neraka Jahannam adalah balasan yang setimpal.