Keutamaan bagi Muslim Meninggalkan Dendam yang Terpendam

Membina banyak hubungan dengan orang lain mungkin saja dapat menjadi salah satu langkah silaturahmi yang baik. Namun, tidak jarang juga perbuatan tersebut justru kadang kala mendatangkan bencana. Pasalnya, tidak semua orang memiliki tujuan yang sama dalam berhubungan. Ada yang benar – benar tulus mengharap ridha Allah, ada pula yang melakukannya hanya untuk mendapatkan keuntungan sendiri.

Kondisi seperti ini bukan tidak mungkin mampu menimbulkan konflik. Bahkan dapat pula merugikan salah satu pihak. Maka, tidak jarang hubungan yang tadinya baik – baik saja, kini justru mampu menimbulkan dendam antar sesama. Dendam sendiri merupakan kondisi dimana seseorang menginginkan balasan setimpal terhadap orang lain yang melakukan kesalahan atau menyakiti perasaannya.

Meski kita menjadi pihak yang dirugikan atau pun saling dirugikan satu sama lain, menyimpan dendam sejatinya bukanlah hal yang dianjurkan. Sebagaimana firman Allah azza wa jalla dalam Al – Qur’an yang berbunyi,

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy-Syura: 40)

Sesungguhnya Allah melalui ayat di atas sangat menjunjung tinggi keadilan. Maka bila suatu kejahatan terjadi, balasan yang seimbang adalah kejahatan serupa. Namun, tentu Allah merupakan Maha Baik. Maka dari itu Ia memerintahkan hamba- Nya untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain serta tidak lagi memendam dendam. Orang seperti itu yang kelak akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT.