Menjaga tali silaturahmi antar sesama adalah salah satu cara terbaik dalam mempertahankan sebuah hubungan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan beragam upaya. Ada yang saling bertukar kabar dalam media sosial, ada pula yang saling mengirimkan hadiah atau buah tangan.
Namun, cara terbaik yang paling dianjurkan dalam ajaran agama Islam adalah saling mengunjungi satu sama lain. Bukan tanpa alasan, pasalnya komunikasi yang terjalin kembali mampu menjadi penyebab tumbuhnya kasih sayang antar sesama. Maka dari itu, kita wajib memuliakan tamu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam suatu hadist pernah beliau bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah memuliakan tamunya.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang pesan Rasulullah kepada umatnya untuk senantiasa memuliakan tamu. Hal tersebut sejatinya adalah ciri dari orang yang beriman. Mereka meyakini bahwa dengan memuliakan tamu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mendatangkan keberkahan pada kehidupan mereka.
Tepat sekali, memuliakan tamu sejatinya tidak melulu harus menyediakan beragam sajian yang mahal dan mewah. Hal tersebut secara sederhana dapat dilakukan dengan menyambut mereka dengan wajah yang ceria. Perasaan diterima yang ada di hati para tamu inilah yang menjadi sumber utama dari keberkahan yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Namun, jika kita memiliki rejeki berlebih tentu sangat dianjurkan untuk menjamu tamu dengan sajian terbaik. Begitulah sejatinya cara yang dianjurkan bagi umat Islam dalam memuliakan tamu mereka. Hendaknya kita tidak merugikan diri sendiri dengan berbuat buruk pada tamu yang datang. Sungguh sangat disayangkan karena sejatinya kita telah menolak berkah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.