Manusia semasa hidupnya tidak akan pernah luput dari tanggung jawab. Sekecil apa pun perkaranya, jika kita telah diberikan amanah tentu saja merupakan sebuah kewajiban untuk dapat menjaga atau menyampaikannya. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk dapat memegang dengan teguh setiap hal yang diamanahkan. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mempertanyakan setiap orang yang dititipkan tanggung jawab.
Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya Allah akan menanyakan setiap penggembala (setiap orang yang diamanahi dengan tanggung jawab) tentang apa yang menjadi tanggung jawabnya, apakah ia memeliharanya atau menyia-nyiakannya?” (HR. an- Nasa’i)
Hadist di atas menjelaskan tentang kewajiban yang harus ditunaikan oleh orang-orang yang menerima amanah. Rasulullah kepada umatnya berpesan bahwa kelak di akhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala meminta pertanggung jawaban dari siapa saja hamba-Nya yang diembankan titipan. Ya, titipan tersebut sejatinya dapat berupa banyak hal. Ada yang diamanahkan menjadi pemimpin, ada pula yang dititipkan dana untuk dipergunakan di jalan Allah.
Bahkan, orang tua pun juga merupakan bagian dari mereka yang mendapat amanah berupa kehadiran anak. Kelak, siapa pun yang diamanahkan dan dalam bentuk apa pun amanah yang diberikan akan dipertanyakan tanggung jawabnya apakah telah benar-benar memeliharanya dengan baik atau justru menyia-nyiakannya. Tentu saja, bagaimana pun perlakuan seseorang terhadap titipannya akan mendapat balasan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, selama diberi kesempatan emas tersebut hendaknya kita dapat memanfaatkannta sebaik mungkin.