Dunia sejatinya merupakan arena yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sediakan untuk kita dalam upaya mempersiapkan kehidupan abadi di akhirat kelak. Maka dari itu, kebanyakan dari hal-hal yang kita alami sejatinya hanyalah ujian semata. Baik suka maupun duka yang kita rasakan di dunia, tujuannya adalah untuk mengukur kadar keimanan kita pada Allah. Sayangnya, kebanyakan di antara kita kurang memahami kenyataannya ini.
Oleh karena itu, hanya orang-orang dalam golongan tertentu saja yang mampu selamat dari siksa Neraka akibat perbuatan yang dilakukannya di dunia. Mereka adalah kelompok yang senantiasa berdoa dan meminta ampunan Rabb-nya. Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“… (yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat,…..” (QS. Ali ‘Imran: 16-17)
Siksa Neraka sejatinya merupakan balasan bagi mereka yang menyia-nyiakan kesempatan hidup di dunia untuk semata-mata beriman dan beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka yang hidup dalam keadaan tersebut telah melupakan tujuan yang sebenarnya dari kesempatan yang Allah berikan. Mereka sering kali lalai dalam menjalankan perintah-Nya sementara giat melakukan perkara yang dilarang agama.
Hanya orang-orang yang memelihara kesabaranlah yang mampu selamat dari azab menyakitkan tersebut. Kesabaran mampu melindungi seseorang dari godaan untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat. Mereka akan selalu berupaya berada di jalan yang benar. Tidak peduli seberapa besar godaan yang datang, ketaatan mereka pada Allah Subhanahu wa Ta’ala bahkan lebih besar dibanding keinginan untuk berbuat maksiat.
Orang-orang seperti inilah yang kelak akan jauh dari siksa Neraka. Hal tersebut merupakan balasan atas upaya mereka untuk tetap berada di jalan yang tepat. Hal ini sungguh bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Namun percayalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui akan setiap usaha yang dilakukan oleh hamba-Nya. Maka dari itu, berbahagialah orang-orang yang selalu memelihara kesabaran, menjaga diri pada jalan yang benar, dan juga mempertahankan ketaatan pada Allah Ta’ala.