Azab Allah sejatinya adalah hal yang sangat menyakitkan. Begitu banyak orang yang memercayai adanya siksa di akhirat kelak. Namun, keyakinan tersebut sering kali tidak dibarengi dengan upaya untuk dapat menghindari diri dari azab Ilahi. Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala sama sekali tidak pernah menyulitkan jalan bagi hamba-Nya yang ingin terlindungi dari azab dan siksa di Neraka. Hanya saja, kebanyakan di antara kita menyelepekan langkah-langkah mudah dalam mencapainya.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“… (yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka,” (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS. Ali ‘Imran: 16-17)
Melalui ayat di atas dapat kita ketahui bahwasanya salah satu langkah untuk terhindar dari siksa Neraka adalah senantiasa menjaga ketaatan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Taat adalah perilaku untuk selalu menjauhkan diri dari hal yang dilarang sekaligus melaksanakan perintah agama. Ketaatan juga memengaruhi perasaan seseorang terhadap Allah, yakni selalu takut dan tunduk atas setiap aturan yang Allah Ta’ala tetapkan. Dengan menjaga ketaatan kita telah berupaya untuk menyelamatkan diri dari azab pedih di akhirat.
Langkah kedua yang bisa kita lakukan adalah senantiasa memanfaatkan rezeki dengan cara membelanjakannya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rezeki berupa harta sejatinya hanya titipan Allah semata. Kelak, Dia akan meminta pertanggung-jawaban terhadap harta yang kita terima. Maka dari itu, hendaknya harta yang kita miliki dapat dipergunakan sebaik mungkin. Selain untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga, dalam harta kita juga dianjurkan untuk disalurkan pada pihak yang membutuhkan. Hal yang tak kalah penting adalah memastikan kehalalannya.
Sementara itu, langkah terakhir untuk melindungi diri kita dari azab Allah adalah senantiasa memohon ampun di waktu sahur. Waktu sahur dikenal juga dengan sepertiga malam terakhir. Barang siapa yang menggencarkan diri memohon ampun pada Allah Ta’ala di waktu emas ini tentu saja berpeluang untuk dikabulkan. Bukan tanpa alasan, pasalnya di waktu tersebut Allah turun ke dunia dan mendengarkan segala bentuk doa dan permintaan hamba-Nya. Bahkan Dia juga berjanji akan memperkenankan segala hajat yang dimohonkan pada-Nya.