Kenali Kebaikan Islam yang Seharusnya Ada dalam Diri Kita

Mengikuti keyakinan kedua orang tua membuat kita termasuk dalam golongan umat Islam. Ya, hal tersebut telah secara turun temurun berjalan. Sayangnya, tak semua dasar keyakinan umat Islam berlandaskan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ada yang sekedar mengikuti saja. Ada pula yang menjadikannya syarat untuk masuk pada lembaga pendidikan atau ruang lingkup pekerjaan saja. Pada kenyataannya, keislaman yang tertanam dalam hati seseorang harus memberikan kebaikan bagi dirinya.

Di antara banyak tanda dari kebaikan Islam adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat“. (HR. Tirmidzi no. 2317)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu tanda dari kebaikan Islam dalam diri seseorang. Hal tersebut berkaitan dengan perilaku yang dianjurkan agar dapat meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat. Bukan tanpa sebab, pasalnya ini termasuk dalam sikap yang menunjukan bahwa kita dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Waktu yang terbuang dengan baik, seperti menuntut ilmu, membersihkan diri, melakukan amalan wajib sekaligus memperbanyak amalan sunnah tentu saja dapat mendatangkan manfaat bagi diri kita.

Sebaliknya, melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat sama dengan membuang kesempatan dari Allah Ta’ala untuk memeroleh kebaikan tersebut. Diri kita akan dengan mudah terjerumus dalam perbuatan maksiat. Tidak hanya itu, hal ini juga serupa dengan kebiasaan menyia-nyiakan waktu. Tak hanya akan tertinggal dari kaum Muslim kainnya, menyia-nyiakan waktu pada hal tak bermanfaat dapat membuat diri kita semakin terpuruk dengan keadaan yang ada. Itulah mengapa umat Islam dianjurkan untuk bersemangat dan bergegas. Kerja keras dalam hal apa pun adalah sebaik-baiknya upaya yang bisa dilakukan.