Ikhlas adalah hal yang paling sulit dilakukan. Perkara ini dapat terjadi lantaran keadaannya melibatkan hati dan pikiran terdalam manusia yang mana hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala saja yang mampu mengetahuinya. Begitu mulianya sifat ini membuat mereka yang memiliki keikhlasan hati termasuk dalam orang-orang yang terpilih. Mereka jauh dari kesesatan dan godaan setan karena telah memasrahkan diri mereka pada Allah semata.
Sebagaimana dalam al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
“Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (QS. al-Hijr: 39-40)
Ayat di atas menjelaskan tentang cara bagaimana setan bekerja untuk menggoda umat manusia melakukan perbuatan jahat dan maksiat. Setan akan membutakan mata manusia yang lemah dengan menjadikan setiap hal yang dilarang Allah Ta’ala menjadi indah dan mudah dilakukan. Seketika, orang-orang yang mudah tergoda ini akan hanyut dalam kesesatan. Namun, kondisi serupa tidak bisa dialami oleh mereka yang memiliki keikhlasan dalam hatinya.
Keikhlasan dalam hati adalah kondisi dimana setiap hal yang mereka lakukan atau harapkan hanya disandarkan pada Allah semata. Tidak ada keinginan di antara mereka untuk memeroleh perhatian manusia lain yang akhirnya membuat mereka justru menghalalkan segala cara. Hati mereka telah fokus dan terkunci hanya untuk mengharapkan ridha Allah Ta’ala. Orang-orang seperti inilah yang sejatinya jauh dari godaan setan yang terkutuk.