Dalam upaya menyambut keputusan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menetapkan tanggal 15 Maret sebagai ‘Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia’, Menteri Agama mengungkapkan bahwa pihaknya ingin mengundang Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pemimpin Gereja Vatikan Paus Fransiskus secara bersamaan. Melansir hidayatullah.com, hal tersebut diungkapkan langsung oleh Yaqut Cholil Qoumas dengan tujuan untuk berikhtiar guna mewujudkan perdamaian umat beragama. Tidak hanya itu, Yaqut juga menyatakan bahwa kerukunan sejatinya merupakan ajaran universal setiap agama.
Maka, guna mewujudkan perdamaian dunia setiap manusia harus bekerja sama menciptakan persaudaraan dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Hal ini tentu tidak bisa didapatkan begitu saja tanpa campur tangan pihak-pihak yang berwenang dalam hal tersebut. Terkait hal ini, Yaqut menyatakan bahwa baik Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pemimpin Gereja Vatikan Paus Fransiskus keduanya memiliki andil yang besar dalam hal tersebut. Ia juga begitu mengapresiasi upaya keduanya dalam mempromosikan nilai-nilai koeksistensi, toleransi, dan perdamaian yang dirinci dalam Dokumen Persaudaraan Manusia yang resmi ditandatangani keduanya pada 2019 silam di Abu Dhabi.
Hingga saat ini Menteri Agama sendiri mengaku bahwa pihaknya masih terus berupaya menjalin komunikasi yang baik pada kedua belah pihak. Bahkan Yaqut juga menambahkan bahwa akan sangat indah jika Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Pemimpin Gereja Vatikan Paus Fransiskus dapat mengunjungi Indonesia. Tidak hanya itu, tentu kunjungan tersebut akan lebih bermakna karena keduanya akan menyaksikan secara pribadi bagaimana keragaman agama, budaya, suku, hingga etnis di nusantara mampu menciptakan kerukunan, harmoni, dan persaudaraan yang baik.