Adzan adalah tanda dari masuknya waktu sholat fardhu. Tidak jarang, banyak umat Islam yang berbondong-bondong meramaikan masjid untuk secara berjamaah mengerjakan sholat. Meski pun demikian, kerap kali kehadiran para jamaah justru terlambat sehingga memungkinkan bagi imam untuk dengan segera memulai sholat. Pada kenyataannya, datang ke masjid di awal waktu sangatlah dianjurkan.
Hal ini bahkan semakin utama apa bila kita dapat berperan aktif dalam mengajak orang lain menjalankan sholat berjamaah sebagai muadzin. Ya, mungkin saja masih banyak di antara kita yang melewatkan keutamaan seorang muadzin. Pada kenyataannya, sosok pengumandang adzan tersebut menjadi salah satu pihak yang paling banyak menerima pahala besar. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Muadzin (tukan adzan) itu akan diampuni dosa-dosanya sesuai dengan panjangnya suara adzan dan pahala seperti orang-orang yang sholat bersamanya.”(HR.Al-Thabrani)
Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya menyampaikan keutamaan dari seorang muadzin. Orang yang mengumandangkan adzan tersebut memiliki pahala besar dari pekerjaannya. Para muadzin menurut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin panjang suara adzan yang digemakan, maka semakin banyak pula dosa yang terampuni.
Tidak hanya itu, para muadzin juga akan menerima pahala kebaikan karena mereka telah berupaya untuk mengajak sesama menunaikan sholat berjamaah. Seperti yang pernah kita ketahui bahwa orang-orang yang mengajak pada kebaikan akan mendapatkan pahala setara sedekah. Hal tersebut terjadi lantaran mereka telah memancing orang lain untuk turut mengerjakan kewajiban ini. Pahala yang didapatkan pun semakin berlimpah ruah mengingat orang-orang akan datang untuk mengerjakan sholat berjamaah.