Keadaan atau tuntutan dalam hidup sering kali menjadi sebab utama mengapa seseorang harus melakukan hal yang melanggar syariat Islam. Meski sejatinya tidak dibenarkan, namun kadang kala kita juga tidak bisa menyalahkan ketetapan. Namun, ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan hal yang wajib diterima dengan. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk dapat memelihara sifat qanaah. Walaupun demikian, ada kalanya diri kita ingin memperbaiki hal yang sudah terlanjur rusak.
Bagi yang memiliki niat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan Maha Penolong yang akan memudahkan jalan bagi hamba-Nya menujua kebaikan. Berikut tips yang bis dimanfaatkan untuk dapat dengan mudah menjadi pribadi yang lebih baik lagi:
Sering introspeksi diri
Introspeksi adalah cara yang dianjurkan bagi kita untuk menyadari kesalahan apa saja yang pernah diperbuat. Hal ini berlaku pula pada kebiasaa -kebiasaan buruk yang mampu mendukung terlaksananya kesalahan tersebut. Dengan membiasakan diri berintrospeksi memungkinkan kita untuk mengetahui sejauh apa kita telah terjerumus dalam hal-hal buruk. Bahkan introspeksi juga menjadi salah satu perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Allah berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kerjakan.” (QS. Al-Hasyr ayat 18)
Menjaga ketakwaan dan kelurusan niat
Agar kita dapat dengan mudah mencapai diri menjadi pribadi yang lebih baik hendaknya kita harus selalu menjaga ketakwaan dan kelurusan niat. Bukan tanpa sebab, pasalnya takwa dapat memelihara kaum Muslimin dari perkara-perkara yang memunculkan dosa. Sementara kelurusan niat dapat mempermudah tercapainya pribadi yang semakin baik ke depannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu hanya disebut sebagai orang-orang yang bertakwa lantaran mereka meninggalkan perkara yang tidak ada dosa padanya dalam rangka menjaga diri dari perkara yang ada dosa padanya.” (HR. At-Tirmidzi)
Mengatur rencana-rencana baik sekaligus pelaksanaannya
Segala upaya yang dilakukan mulai dari introspeksi diri hingga menjaga ketakwaan tentu saja tidak akan pernah berarti tanpa adanya usaha untuk benar-benar menerapkan perbaikan diri. Maka dari itu, hendaknya kita dapat mulai mengatur hidup ke arah yang lebih diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kumpulkan rencana-rencana baik dan tuliskan pada agenda pribadi kita. Satu per satu cobalah untuk mulai melakukannya. Kelak, hal ini bisa menjadi kebiasaan baik yang menghilangkan pribadi buruk dalam diri kita