Dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia sering kali dihinggapi rasa tidak puas. Meski sejatinya merupakan sifat alami, namun ketidakpuasan menjadi alasan bagi kebanyakan orang yang lupa bersyukur. Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjamin setiap rejeki bagi hamba-Nya. Meski pun demikian, perlu diketahui bahwa datangnya rejeki sesuai dengan usaha yang dilakukan. Sayangnya, banyak di antara kita yang enggan berusaha namun mendambakan rejeki berlimpah. Hal inilah yang pada akhirnya membuat mereka melenceng dari jalan yang sudah ditetapkan.
Demi mengembalikan mereka pada jalur yang sesuai, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak ragu untuk menurunkan cobaan. Hal ini sesuai dengan salah satu hadist yang menyatakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
Artinya: “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan.” (HR. Ibnu Majah)
Hadist di atas menjelaskan tentang alasan atau asal muasal mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatangkan cobaan bagi hamba-Nya. Tepat sekali, cobaan adalah bentuk kasih sayang Allah. Hal tersebut juga menjadi tanda dari kecintaan Allah Ta’ala pada hamba-Nya. Dalam kondisi ini, Allah menginginkan kita untuk kembali bergantung pada-Nya meninggalkan seluruh urusan dunia. Ya, ketika manusia dilanda masalah sering kali mereka menyelesaikannya dengan cara bermunajat pada Allah.
Hal serupalah yang juga menjadi tujuan utama bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Melalui cobaan, Allah ingin kita semakin dekat kepada-Nya. Allah Ta’ala juga begitu senang mendengar keluh kesah kita serta kepasrahan diri terhadap nasib yang tengah dialami. Hal tersebut merupakan bentuk dari keyakinan kita pada kebesaran Allah. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk dapat senantiasa bersabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Dengan bersabar terhadap cobaan sejatinya kita tengah menggali pahala yang besar. Sebaliknya, kekesalan atas kehendak Allah Ta’ala hanya akan memperburuk hidup kita.