Kehidupan di dunia sejatinya merupakan ladang untuk meraup pahala dari setiap amal saleh yang kita lakukan. Sholat, puasa, infak, dan juga sedekah kesemuanya termasuk dalam bekal untuk menuju akhirat kelak. Namun, perlu diperhatikan bahwasanya ada beberapa orang yang telah bersusah payah menabung amal saleh di dunia tapi justru tidak merasakan manfaatnya.
Kondisi seperti ini sejatinya merupakan gambaran dari orang yang taat beribadah namun tak mengendalikan perbuatannya untuk tidak semena – mena pada orang lain. Ya, rasa sakit hati yang timbul dalam diri orant lain akibat perbuatan maupun lisan kita diyakini mampu meruntuhkan semua pahala yang telah kita kumpulkan. Bahkan, hal tersebut bisa jadi memperbesar kemungkinan kita tersulut panasnya api Neraka.
Sebagaimana dalam suatu hadist, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang pesan Rasulullah pada umatnya untuk tidak semena – mena menyakiti hati orang lain. Bukan tanpa alasan, meski mudah dilakukan hal tersebut nyatanya juga dapat dengan mudah menghilangkan pahala dari setiap amal saleh yang kita kerjakan. Ini karena, setiap pahala yang telah terkumpul kelak akan secara perlahan habis terkikis diberikan pada orang yang tersakiti hatinya karena perbuatan kita.
Tidak hanya itu, hal yang lebih merugikan adalah janji Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa setiap dosa dari orang yang kita sakiti akan berbalik pada kita. Bahkan, dosa mereka juga akan menambah timbangan dosa – dosa kita. Alhasil, dikarenakan timbangan dosa kita lebih berat dibanding amal saleh tentu Allah tak segan memasukkan kita ke panasnya api Neraka. Naudzubillah min dzalik, semoga kita dapat menghindari perbuatan tersebut sehingga tidak termasuk golongan orang demikian.