Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menarik ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kebanyakan dari hal tersebut adalah amalan-amalan yang mampu menawarkan balasan pahala berlipat-ganda. Sholat tepat waktu, membaca dan mengamalkan al-Qur’an, hingga bersedekah adalah beberapa di antara jenis ibadah yang kita anggap dapat mencapai kebaikan tersebut. Namun, pada kenyataannya ibadah tersebut hendaknya harus diimbangi dengan penguasaan karakter yang menyamankan sesama.
Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Maukah kalian aku beritahukan tentang ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagi badan? Diam dan akhlak yang baik ” (HR. Ibnu Abi Dunya)
Dari hadist di atas, Rasulullah menjelaskan pada umatnya perkara amal ibadah yang ringan dan paling mudah dilakukan. Hal tersebut adalah kemampuan diri untuk mengontrol keinginan berbicara dan juga memastikan kebaikan akhlak dalam diri kita. Bukan tanpa sebab, pasalnya kedua hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap hubungan kita dengan sesama. Sholat, membaca al-Qur’an dan juga sedekah adalah amalan yang bersifat hablumminallah.
Melalui amal ibadah tersebut, kita berpeluang mendapatkan pahala atas upaya pribadi. Namun, menjaga perkataan dan berakhlak baik juga tidak kalah utama. Kedua hal ini berkaitan erat dengan hablumminannas. Pasalnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan pahala sesuai dengan cara kita menjaga hubungan dengan sesama. Tepat sekali, mengontrol keinginan untuk berbicara mampu menjaga diri kita dari kemungkinan berkata yang tidak mendatangkan manfaat.
Sejatinya hal ini terbilang sebagai ibadah yang ringan karena kita telah berupaya untuk menjauhkan diri dari hal yang sia-sia. Di sisi serupa, menjaga akhlak tetap baik juga dipandang sebagai usaha mememlihara silaturahmi dengan sesama. Sejatinya, kita tidak perlu selalu bersusah payah untuk menampilkan sisi baik kita. Berakhlak baik dapat dilakukan dengan berbagai cara yang salah satunya dapat dimulai dengan tidak menjadi sumber dari perselisihan.
Beberapa hal yang mampu menimbulkan perselisihan tersebut adalah ghibah, fitnah, dan segala hal yang mampu merugikan orang lain. Maka dari itu, berupaya untuk menghindari diri dari perbuatan buruk ini dinilai lebih utama dibanding berupaya tampil baik di mata orang lain. Itulah dua ibadah ringan yang mudah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya mampu mendatangkan pahala dari Allah Ta’ala karena kita berupaya untuk dapat menjaga hubungan baik dengan sesama.