Ciri Orang Beriman, Ahli Memelihara Nikmat Lisan

Kehadiran media sosial mungkin saja dapat membuat hidup semakin mudah. Berbagai informasi bisa kita peroleh dengan cepat. Namun, kemudahan ini kadang kala tidak dimanfaatkan dengan tepat. Alih-alih mampu membuat diri menjadi kaya ilmu, media sosial terkini hanya dipergunakan untuk menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya.

Sayangnya, ada saja orang yang begitu cepat percaya dan juga terlalu mudah untuk berkomentar yang tidak sesuai. Tidak jarang, hal tersebut justru hanya akan menimbulkan perselisihan saja. Pada kenyataannya, sebagai umat Muslim kita dianjurkan untuk dapat memelihara nikmat lisan yang Allah karuniakan. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah berkata yang baik atau diam…”(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan memelihara nikmat lisan. Perkataan yang baik hendaknya menjadi ciri dari seseorang yang mengimani Allah dan hari Akhir. Bahkan, jika kita tidak mampu berbicara hal yang baik sangat dianjurkan untuk tetap diam. Hal ini sejatinya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kerukunan antar umat Islam. Lisan yang tak terjaga baik secara fisik maupun digital melalui media sosial dikhawatirkan hanya akan menimbulkan kekacauan saja.

Tentu, hal ini bertentangan dengan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagai umat Muslim yang beriman tentu akan memikirkan saudara Muslim yang lainnya. Mereka tidak akan membiarkan perkataan buruk menyakiti hati saudaranya. Begitulah sejatinya pribadi seorang Muslim yang baik, yakni yang mampu menjaga lisan untuk kemaslahatan bersama. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang mampu menjaga nikmat lisan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.