Waktu luang dan kesehatan sering kali menjadi nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang jarang kita sadari manfaatnya. Hal ini akhirnya membuat kita tidak waspada dan cenderung mudah melakukan perbuatan sia-sia. Sejatinya kondisi ini kerap terjadi karena kebanyakan di antara kita tidak memiliki keyakinan bahwasanya Allah selalu mengawasi segala hal yang ada di dunia ini.
Maka dari itu, hendaknya kita harus senantiasa memelihara sikap kehati-hatian agar tidak mudah terjerumus pada hal tak bermanfaat. Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah Shallallahu`alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya; yaitu santun dan kehati-hatian.” (HR. Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang kunci utama agar kita tidak mudah melakukan perbuatan sia-sia. Tepat sekali, santun dan kehati-hatian merupakan sifat yang perlu kita pelihara agar tetap dapat waspada terhadap segala hal yang kita hadapi. Kesantunan mampu membuat kita tetap pada jalan yang tepat. Sementara kehati-hatian melindungi kita dari orang-orang yang gemar mengajak maksiat.
Begitulah sejatinya cara Rasulullah melindungi umatnya dari perbuatan sia-sia. Sopan santun dan kehati-hatian sungguh merupakan cerminan sekaligus jati diri umat Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala bahkan mencintai kedua sifat ini. Hendaknya kita sebagai hamba yang taat mampu memelihara sikap baik ini untuk diri yang terlindungi dari hal-hal yang tak mendatangkan manfaat.