Berbuah Surga dari Akhlak yang Terjaga

Akhlak merupakan cerminan dari nilai diri seseorang. Meski jarang disadari, sejatinya hal ini juga merupakan kunci utama yang mampu memperberat timbangan amal kita di akhirat kelak. Bukan tanpa alasan, pasalnya memelihara akhlak dapat mendatangkan manfaat berupa terciptanya hubungan yang erat antar seseorang dengan orang lain. Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun rela menjadi penjamin jalan umatnya menuju Surga bagi mereka yang mampu mempertahankan kebaikan akhlaknya.

Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah bersabda,

Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman (Surga) bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah ditengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di Surga paling atas bagi orang yang memiliki akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud)

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan memelihara akhlak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjamin umatnya akan masuk Surga dengan mudah jika mereka mampu menahan diri dari perdebatan. Hal ini bahkan semakin utama apa bila dilakukan untuk tujuan meminimalisir perselisihan. Tidak hanya itu, indahnya Surga juga dapat menjadi hak bagi mereka yang mampu menghindari dusta meski sejatinya hanya berupa gurauan saja. Memang, untuk dapat mengeratkan hubungan diperlukan kepribadian yang fleksibel dan tidak cenderung kaku.

Namun, hal tersebut hendaknya tidak membuat kita dengan mudah melontarkan kebohongan walau tanpa ada niat sedikit pun di dalamnya. Apa pun bentuk kebohongan, Allah Subhanahu wa Ta’ala tak akan pernah meridhainya. Sementara yang terakhir, Rasulullah juga rela menjadi penjamin Surga bagi umatnya yang berupaya untuk selalu mengedepankan akhlak baik. Tak peduli bagaimana cara orang lain memperlakukan dirinya, seorang Muslim berkewajiban untuk dapat menahan diri dari amarah dab ketergesaan. Hal inilah yang mampu menjadi penyelamat hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak.