Al-Ikhlas merupakan salah satu surat yang terdapat di dalam al-Qur’an. Terletak di juz 30, surat ini hanya memiliki 4 ayat saja. Meski pun terbilang singkat, sejatinya al-Ikhlas merupakan surat yang kaya akan makna. Bukan tanpa sebab, pasalnya surat ini berisikan tentang sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Segalanya. Oleh karena itu, tidak jarang banyak umat Islam yang mengamalkan al-Ikhlas sebagai salah satu surat untuk dibaca di dalam shalat atau pun disertakan dalam bacaan dzikir.
Meski surat tersebut terdengar sederhana perlu diketahui bahwa al-Ikhlas sangatlah utama. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala begitu menyukai surat tersebut. Hal ini dapat kita ketahui melalui salah satu hadist yang menceritakan tentang seorang laki-laki yang juga merupakan pemimpin pasukan yang ditunjuk oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dikisahkan menjadi pemimpin yang gemar menyertakan surat al-Ikhlas sebagai bacaan sholat.
Para sahabat Rasulullah pun menceritakan dirinya kepada beliau. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun berkata,
“Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia melakukan hal itu.” Mereka pun bertanya kepadanya, dan ia menjawab, “Karena di dalamnya disebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku suka membacakannya dalam sholatku.” Lalu disampaikanlah hal tersebut lantas Rasulullah pun bersabda,
“Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah menyukainya.” (HR. Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan dari surat al-Ikhlas. Surat al-Ikhlas adalah salah satu surat yang disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain berisikan tentang sifat-sifat utama Allah, membaca al-Ikhlas juga diyakini memiliki keutamaan setara dengan membaca sepertiga al-Qur’an. Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ada seorang laki-laki mendengar seseorang yang membaca Qulhuwallahu Ahad (Surah Al-Ikhlas), ia mengulang-ulanginya.
Sementara itu, saat pagi hari tiba, ia menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengutarakan kisahnya yang seolah-olah si laki-laki tadi menganggap terlalu remeh (sedikit) bacaannya. Spontan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda,
“Sungguh surat tadi menyamai sepertiga Al-Qur’an.” (Shahih Al-Bukhari 6826)
Tidak hanya itu, mengamalkan Qur’an secara rutin sejatinya juga menjadi salah satu cara paling mudah untuk memeroleh Surga. Dalam suatu hadist Rasullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Aku (Abu Hurairah) datang bersama Rasulullah SAW, lalu Beliau mendengar seorang laki-laki membaca surat Al-Ikhlas: Qul huwallahu ahad, Allahush-shamad lam yalid walam yulad walam yakullahu kufuwan ahad. Rasulullah SAW kemudian bersabda: ‘Wajib baginya’. Aku bertanya, ‘Apa yang wajib bagi dia wahai Rasulullah?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Surga.” (Hadis Sunan An-Nasa’i 984)
Mengamalkan surat al-Ikhlas sebagai salah satu bacaan sholat nyatanya bukan sekedar menyenangkan hati Allah semata. Pahala membaca al-Ikhlas bahkan diyakini sama seperti membaca sepertiga al-Qur’an. Tak tanggung-tanggung, orang-orang yang senantiasa menjaga amalan ini sebagai bentuk dzikir kepada Allah juga akan memeroleh Surga. Begitulah sejatinya berbagai keutamaan dari membaca surat al-Ikhlas. Semoga kita mampu mengamalkannya dan menjaga kebiasaan ini agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kebaikan dalam hidup kita.