Mendidik anak bagi beberapa orang tua bukanlah perkara mudah. Namun, kerap kali kebanyakan di antara kita mampu melakukannya. Hal ini lantaran Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan kemudahan bagi hamba-Nya yang senantiasa rela menjaga dan merawat amanah-Nya tersebut. Meski pun begitu, tetap saja hal ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi tiap-tiap orang tua. Ajaibnya, mendidik anak tetap dapat dilakukan oleh sebagian besar orang tua meski belum memiliki pengalaman.
Salah satu hal yang seharusnya sudah dapat diajarkan orang tua pada buah hati mereka adalah larangan merampas miliki orang lain. Bukan tanpa sebab, pasalnya perbuatan tersebut termasuk dalam perkara buruk yang sama sekali tidak mencerminkan jati diri dari umat Islam. Hal ini serupa dengan salah satu sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi sebagai berikut ini,
“Siapa merampas milik orang bukan golongan kami.” (HR. Tirmidzi)
Melalui hadist di atas, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sejatinya memperingatkan umatnya untuk tidak dengan mudah berbuat semena-mena. Umat Islam terkenal dengan hubungan persaudaraan yang erat. Kita bahkan memakai istilah ‘saudara seiman’ untuk menggambarkan betapa tingginya Islam menjunjung tinggi kerukunan. Maka dari itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menegaskan bahwa hendaknya kita menjauhkan diri dari perbuatan yang merugikan sesama, termasuk merampas milik orang lain.
Bukan tanpa sebab, pasalnya perbuatan tersebut sama sekali tidak mencerminkan sikap dan kebiasaan umat Islam. Anak-Anak penting untuk memahami hal ini. Agar mudah memberikan pemahaman serupa, orang tua hendaknya perlu memastikan bahwa anak telah mengenal perbedaan dari sifat baik dan sifat buruk. Mereka juga harus memahami dampak yang terjadi dari kedua sifat tersebut. Merampas tak sekedar merugikan orang lain saja tapi juga telah mencorang jati diri umat Islam. Hal ini tentu saja termasuk dalam perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.