Amalan Terbaik yang Biasa Dilakukan Rasulullah Selama Bulan Dzulqa’dah

Kemuliaan bulan Dzulqa’dah membuka luas kesempatan bagi umat Islam untuk bisa mendapatkan pahala berlipat-ganda. Salah satu amalan dapat kita lakukan dan tentu saja sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah menjalankan puasa sunnah.

Dari Mujibah Al-Bahili, dari ayahnya atau pamannya bahwa ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian pergi. Satu tahun kemudian ia mendatangi kembali beliau dalam keadaan dan penampilan yang telah berubah. Kemudian ia berkata; wahai Rasulullah , apakah engkau mengenalku? Beliau berkata:

Siapa kamu?”

Ia berkata: saya adalah Al-Bahili yang telah datang kepada engkau pada tahun pertama. Rasul berkata:

Apakah yang telah mengubahmu? Dahulu penampilanmu baik.”

Ia berkata: saya tidak makan kecuali pada malam hari semenjak saya berpisah dengan engkau. Kemudian Rasulullah bersabda:

Kenapa engkau menyiksa dirimu?

Kemudian Nabi berkata:

Berpuasalah pada bulan yang penuh kesabaran (Ramadhan), dan satu hari setiap bulan.

Ia berkata: tambahkan untukku, karena sesungguhnya saya kuat. Beliau bersabada:

Berpuasalah dua hari!

Ia berkata; tambahkan untukku! Beliau bersabda:

Berpuasalah tiga hari!

Ia berkata; tambahkan untukku! Beliau bersabda:

Berpuasalah sebagian dari bulan haram (Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram).” Beliau mengatakannya dengan memberi isyarat menggunakan ketiga jari-jarinya, beliau menggenggamnya kemudian membukanya. (HR. Abu Dawud No 2073)

Hadist di atas menjelaskan tentang amalan yang sebaiknya dilakukan selama bulan-bulan mulia, termasuk Dzulqa’dah. Amalan tersebut adalah berpuasa sunnah. Seperti kisah di atas, berpuasa menurut Rasulullah hendaknya harus dijalankan dengan benar. Umat Islam tidak boleh memaksakan diri dalam melakukannya.

Puasa adalah salah satu jalan untuk menjaga kesehatan bukan untuk menyiksa badan. Maka dari itu, puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai amalan terbaik di bulan Dzulqa’dah tidak disarankan untuk dilakukan selama satu bulan penuh. Hiasi kemuliaan bulan ini dengan menyempurnakan pahala ibadah tentunya sesuai dengan kemampuan diri kita.