Alasan Nilai Amal Kebaikan Menjadi Gugur: Riya’

Riya’ sering kita ketahui sebagai salah satu bentuk penyakit hati. Sifat yang satu ini memungkinkan kita untuk bersikap sombong atau berbangga diri terhadap perbuatan amal yang dilakukan. Keadaan tersebut nyatanya sangat berbahaya. Bukan tanpa alasan, pasalnya riya’ juga bisa termasuk dalam syirik kecil, yakni keadaan yang tanpa kita sadari mempersekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah Shallallahu`alaihi wasallam pernah bersabda,

Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barangsiapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya.” (HR. Muslim)

Hadist di atas menjelaskan tentang bahaya riya’ dalam melakukan perbuatan amal. Tepat sekali, segala amal ibadah yang dilakukan bukan karena Allah melainkan hanya untuk mendapatkan perhatian orang lain saja setara nilainya dengan syirik kecil. Sebagaimana halnya syirik sudah jelas merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka sebagai ganjarannya, Allah akan menghapus atau menggugurkan segala nilai kebaikan amal yang telah dilakukan hamba-Nya. Naudzubillah min zalik, perbuatan riya’ mungkin saja terkesan sederhana namun dampaknya sungguh sangat merugikan. Semoga kita termasuk golongan yang terhindar dari setiap hal- hal yang dilarang oleh Allah Ta’ala.