Alasan Nilai Amal Kebaikan Menjadi Gugur: Mudah Marah

Setiap hal baik yang dilakukan atas niat semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tentu kita selalu mengharapkan pahala sebagai ganjarannya. Meski sejatinya benar, namun tentu saja ada hal yang perlu benar-benar kita perhatikan. Bukan tanpa alasan, pasalnya beberapa dari perangai keseharian kita bisa saja menjadi peluang gugurnya nilai amal kebaikan, salah satunya amarah.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,

“…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali-Imran: 134)

Ayat di atas menerangkan tentang perintah Allah Ta’ala pada hamba-Nya untuk dapat menahan amarah. Amarah sendiri sejatinya merupakan perasaan bergejolak yang timbul akibat ledakan emosi, baik dalam hati mau pun pikiran. Hal ini juga adalah sumber dari munculnya sifat ghadab (mudah marah), yakni salah satu penyakit hati yang harus kita hindari.

Bukan tanpa alasan, pasalnya orang yang tak mampu menahan amarah dapat membuka peluang timbulnya permusuhan antar sesama. Akibatnya, pahala dari setiap perbuatan amal yang telah dikumpulkan dapat dengan mudah gugur atau bahkan hilang tanpa bekas. Itulah salah satu penyebab dari kerugian yang kita dapatkan akibat tak mampu menahan rasa marah.