Alasan Nilai Amal Kebaikan Menjadi Gugur: Keluar dari Islam

Amal kebaikan yang kita lakukan semasa hidup di dunia merupakan bekal menuju akhirat kelak. Namun, nilai dari perbuatan tersebut bisa saja menjadi sia-sia jika kita tetap memelihara kebiasaan buruk yang mendatangkan dosa. Riya’, berpendapat tanpa dasar ilmu yang kuat, takabur, su’udzon, bid’ah, hingga bergunjing menjadi beberapa alasan utama gugurnya setiap amal baik yang telah dilakukan.

Dampak tersebut bahkan bisa benar-benar menghilangkan jejak amal yang kita lakukan apa bila melakukan hal yang tak dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yakni keluar dari agama Islam. Hal tersebut sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,

“…..Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah: 217)

Melalui ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi peringatan pada hamba-Nya terkait bahaya murtad. Murtad adalah keputusan untuk keluar dari agama Islam. Perbuatan tersebut masuk dalam salah satu dosa besar tak terampuni. Mereka yang memutuskan keluar dari agama Islam akan mati dalam kekafiran. Allah menghapus segala perbuatan amal yang dilakukannya di dunia sehingga segalanya menjadi sia-sia saja.

Tak hanya itu, mereka yang memutuskan keluar dari agama Islam apa pun alasannya kelak sudah pasti akan masuk ke Neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan mengekalkan mereka di sana. Tak ada lagi yang dapat menolong mereka. Itu semua karena mereka telah benar-benar menduakan Allah. Naudzubillah min zalik, semoga kita terhindar dari setiap perbuatan buruk dan orang-orang yang mungkin menjerumuskan kita pada kekafiran.